Klasifikasi jamur dalam ilmu Biologi
Hampir sebanyak 100000 spesies jamur yang sudah dapat dikenali. Para ahli mikologi sepakat untuk mengelompokkan beberapa jamur yang menjadi beberapa divisi, ya itu divisi zygomycota, ascomycota, basidiomycota, dan deuteromycota.
1. Divisi zygomycota
Divisi zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora, zigospora merupakan bentuk spora seksual berdinding tebal.
A. Ciri jamur zigospora, memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat.
2. Kebanyakan hidup sebagai saprofit.
3. Tubuh bersel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat.
4. Tidak menghasilkan spora berflagel.
5. Pada reproduksi seksual dihasilkan zigospora.
B. Reproduksi jamur zigospora
Untuk mengetahui Proses reproduksi jamur zigospora dapat dilihat dari cara reproduksi Rhizopus. Cara reproduksi jamur tersebut bisa dianggap representative untuk seluruh anggota jamur zigospora. Rhizopus dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.
1) reproduksi aseksual,
Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang tersimpan di dalam sporangium. Jika sephora matang, sporangium akan pecah sehingga spora menyebar terbawa angin. Spora yang jatuh ditempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.
2) reproduksi seksual
Reproduksi seksual dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini terjadi pada hifa hifa yang berlainan jenis yang biasanya ditandai dengan hifa + dan hifa-.
C. Contoh jamur zigospora
Beberapa contoh dari anggota jamur zigospora adalah sebagai berikut:
1) Rhizopus stolonifer, bisa disebut juga jamur roti hitam. Jamur ini tumbuh dan berkembang pada roti apek. Temannya dibangun oleh hifa hifa tidak bersekat. Sebagian hifa tumbuh mendatar di permukaan roti. Struktur hifa demikian disebut stolon. Sebagai obat tumbuh di dalam roti membentuk rizoid. Richard berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap makanan.
2) Rhizopus oryzae, berperan dalam pembuatan tempe.
3) Rhizopus nigricans, yang dapat menghasilkan asam fumarat.
4) mucor mucedo, YouTube saprofitik pada roti, kotoran ternak dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Sporangium biasanya ditunjang oleh semacam tangkai yang disebut sporangiofor.
2. Divisi ascomycota
Divisi ascomycota dikenal sebagai jamur kantong. Jamur ini merupakan kelompok terbesar dari ke empat divisi jamur.
A. Ciri-ciri jamur kantong
Jamur kantong memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut.
1) memiliki struktur khusus yang disebut Kaskus. Askes berasal dari bahasa Yunani Askos yang berarti kantong.
2) tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada juga berupa multiseluler.
3) hidup sebagai saprofit dan parasit. Beberapa jenis diantaranya dapat bersimbiosis dengan ganggang biru hijau dan ganggang hijau membentuk liken.
B. Reproduksi jamur kantong
Jamur kantong dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.
1) reproduksi aseksual, dilakukan dengan cara pembentukan Tunas pada jamur multiseluler dan spora aseksual pada jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Spora seksual bisa disebut konidia spora atau konidia.
2) reproduksi seksual, dilakukan dengan askus. Askus adalah semacam kantung spora yang menghasilkan askospora. Beberapa aspek biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma. Berikut adalah beberapa tahapan dalam daur hidup jamur kantong.
A) spora askus tumbuh menjadi benang hifa yang bercabang-cabang
B) satu atau beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, sedangkan ujung hifa lainnya membentuk anteridium. Anteridium dan askogonium terletak berdekatan dan keduanya memiliki sejumlah inti haploid.
C) pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan askogonium dengan anteridium.
D) melalui trikogen, inti anteridium bergerak menuju inti askogonium sehingga berbentuk inti yang berpasangan di dalam askogonium.
E) pada saat bersamaan askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa yang disebut hifa askogonium. Inti inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan.
F) hifa askogonium tumbuh dan membentuk Septa bercabang. Bagi askogonium berinti banyak sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus.
G) Ifa askogonium berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kelompok membentuk tubuh buah.
H) dua inti pada batang Askes membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 askospora. Askospora yang jatuh pada lingkungan yang sesuai akan tumbuh membentuk hifa.
0 Response to "Klasifikasi jamur dalam ilmu Biologi"
Post a Comment