Peradaban awal masyarakat Indonesia dalam ilmu sejarah
Dipandang dari sudut nya biologis manusia itu hanyalah merupakan salah satu macam makhluk hidup yang di antara jutaan macam makhluk lainnya yang pernah atau masih berada di dunia ini. Pada pertengahan abad ke-19 para ahli biologi, khususnya Charles Darwin mengumumkan teori tentang proses evolusi biologi pada makhluk. Menurut teori ini bentuk-bentuk asal mula makhluk hidup yang ada di muka bumi ini yaitu makhluk kecil (mikroorganisme) seperti protozoa. Dalam jangka yang sangat lama waktu ratusan juta tahun lamanya muncul dan berkembang makhluk hidup yang lebih kompleks. Pada kala terakhir mulailah berkembang atau revolusi makhluk seperti kera dan manusia.
1. Keadaan alam dan persebaran binatang serta manusia purba
Berdasarkan geologi atau bisa disebut dengan ilmu yang mempelajari lapisan kulit bumi, kurun waktu sejak mulai terbentuknya bumi sampai sekarang dapat dibagi menjadi beberapa zaman sebagai berikut:
a. Arkaikum atau azoikum (zaman tertua)
Zaman ini telah berlangsung kurang lebihnya yaitu 2500 juta tahun. Kulit bumi masih sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh sebab itu pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan di Bumi.
b. Paleozoikum (zaman kehidupan tua)
Zaman ini telah berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Raden bumi ini masih belum stabil, iklimnya masih berubah-ubah dan curah hujan sangatlah besar. Akan tetapi semua itu, pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti halnya makhluk yang bersel satu(mikroorganisme), seperti hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan amfibi dan reptil. Ada juga jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini juga telah disebut zaman primer (zaman pertama).
c. Mesozoikum (zaman kehidupan pertengahan)
Zaman ini juga dinamakan zaman sekunder (zaman kedua) berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin membaik. Walaupun demikian suhu masih dalam keadaan sering berubah-ubah. Kadang suhu udara tinggi sekali tetapi ada kalanya sangat rendah, curah hujan mulai berkurang sedikit. Sungai-sungai besar dan danau banyak yang kering dan berlumpur. Pohon-pohon yang besar dan hewan yang hidup di di darat mulai bermunculan. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali bahkan ada yang beli Seekor buaya. Demikian pula reptil mencapai bentuk yang sangat besar seperti halnya dinosaurus, 12 meter, tyranosaurus, 30 m dan Brontosaurus yang besarnya 10 kali gajah. Ada pula reptil yang memiliki sayap dan mampu terbang berjam-jam di atas udara untuk mencari makan atau mangsanya. Salah satu jenis reptil ini namanya pteranodon. Sebab pada zaman inilah telahberkembang berbagai reptil, Oleh sebab itu Zaman ini telah disebut juga sebagai zaman reptil. Pada akhir zaman Mesozoikum atau hewan sejenis mamalia ini sudah mulai ada.
d. Neozoikum atau kenozoikum (zaman kehidupan baru)
Zaman ini telah berlangsung kurang lebih yaitu 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Zaman Neozoikum ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.
1. Zaman tersier (zaman ketiga)
Zaman ini telah dibagi menjadi beberapa zaman di antara lain zaman paleosen,zaman eosen,zaman oligosen, miosen dan pliosen. Pada zaman tersier ini binatang-binatang yang menyusui berkembang dengan sangat pesat, sedangkan reptil reptil raksasa lambat laun lenyap. Makhluk primata (binatang menyusui serupa kera) mulai menampak sejak zaman paleosen. Orangutan mulai ada pada masa miosen. Sedangkan pada zaman pliosen sendiri yaitu sekitar kurang lebih 10 juta tahun yang lalu, telah hidup hewan yang sangat besar daripada hewan gorila yang disebut giganthropus (ra manusia raksasa) hewan ini telah ditemukan di sebuah bukit si Walik di kaki Himalaya, dan di dekat simla atau India Utara. Giganthropus sendiri hidup berkelompok sehingga dapat berkembang biak dan menyebar keseluruh Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya punah karena sebab yang kurang jelas. Selain itu juga giganthropus dari massa yang sama hidup makhluk lain yang disebut yaitu australopithecus (kera manusia dari Selatan) yang ditemukan di Benua Afrika Selatan dan Afrika Timur sedangkan di Kalimantan Barat sendiri dari kala eosen akhir ditemukan sebuah fosil hewan vertebrata yaitu anthracotherium dan choeromous(sebangsa babi purba) yang telah ditemukan di daerah Asia daratan. Penemuan fosil itu juga membuktikan bahwa pada kala eosen akhir Kalimantan Barat bergabung dengan daratan Asia.
2) zaman kwarter(zaman keempat)
Pada Zaman ini yang telah dimulai sejak 600 tahun yang lalu,telah dibagi menjadi 2 kala yaitu kala Pleistosen dan kala Holosen.
a. Sedangkan Kala Pleistosen sendiri berlangsung sekitar 600 tahun yang lalu.Oleh sebab itu Kala pleistosen menjadi sangat penting oleh sebab itu pada masa ini mulai munculah kehidupan manusia purba. Keadaan alam kalau ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman yaitu zaman glasial dan zaman interglasial.
Zaman glasial adalah zaman meluasnya Lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup oleh es, sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya Daratan di berbagai tempat karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi sehingga banyak lautan lautan, termasuk di Indonesia sendiri menjadi kering maka muncullah Sunda plat dan Sahul plat. Seperti Sumatera Jawa Kalimantan dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu benua dengan benua Asia. Kalimantan Utara bergabung dengan Filipina dan Formosa (Taiwan) terus ke benua Asia. Begitu pula Sulawesi melalui Minahasa Pulau Sangir ke Filipina. Antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan berhubung melalui Nusa Tenggara.
Zaman interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga Lapisan es di Kutub Utara menjadi cair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar dan berbagai tempat Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat selat. Pada kala itu pleistosen ini hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu bertahan hidup di tempat dingin. Salah satunya adalah mammouth(gajah berbulu tebal). Hewan yang berbulu tipis pindah ke daratan yang tropis. Perpindahan binatang dari Asia daratan ke Jawa Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia ke Jawa (Jalan Barat) Ada pula yang melalui Formosa, Filipina ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi (Jalan Timur). Garis wallace adalah garis antara Selat Makasar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut.
Selain itu, juga terjadi perpindahan dari manusia purba wilayah asia ke indonesia. Hal ini telah terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar sinanthropus pekinensis di packing, Cina yang sejenis dengan pithecanthropus erectus dari Trinil Ngawi. Demikian juga alat-alat Pacitan ditemukan pula di Cina, Burma dan Malaysia. Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australia pada kala pleistosen Tengah dan Pleistosen atas menyebar dari seluruh Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka yaitu ke Benua Australia dan menurunkan Penduduk asli Australia (Aborigin).
b. Kala Holosen
Pada awal kala Holosen ini, sebagian besar es di Kutub Sudahlah lenyap sehingga permukaan air laut menjadi naik lagi. Tanah tanah yang rendah di daerah paparan Sunda dan paparan Sahul tergenang oleh air dan menjadi sebuah lautan transgresi. Dengan demikian itu muncullah pulau-pulau di nusantara. Dan manusia purba lenyap dan munculnya manusia yang cerdas (homo sapiens) seperti manusia saat ini.
0 Response to "Peradaban awal masyarakat Indonesia dalam ilmu sejarah"
Post a Comment