-->

Ciri dan peran archaebacteria dan Eubacteria

Kebanyakan orang mengenal bakteri karena kemampuannya yang dapat menyebabkan penyakit mematikan. Pada beberapa bakteri lainnya dikenal mampu menghasilkan antibiotik untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan para saintis seringkali memperdaya bakteri untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk memperoleh mineral, membersihkan tumpahan minyak. Serta untuk industri kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau ada yang berpendapat bahwa kita tidak dapat hidup tanpa bakteri. Benarkah demikian?

Archaebacteria dan Eubacteria merupakan pengelompokan revolusioner dalam biologi. Pengelompokan demikian dilakukan berdasarkan hasil penelitian Carl woese 1977 dan beberapa saintis lainnya. WC yang sejak semula sudah tertarik mempelajari filogeni mikrob, melakukan penelitian terhadap susunan biokimia makhluk hidup prokariotik. Dalam penelitiannya tersebut wesel memfokuskan perhatiannya pada susunan nukleotida ARN yang ditemukan dalam ribosom.

Sebenarnya pengelompokan archaebacteria dan Eubacteria bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Sebab tampilan kedua kelompok makhluk hidup tersebut tampak serupa jika diamati dibawah mikroskop. Padahal mereka adalah dua kelompok makhluk hidup yang sangat berbeda dan memiliki hubungan kekerabatan yang sangat jauh. Perbedaan tersebut terutama terlihat dari susunan nukleotidar arn. Selain itu mereka juga berbeda dalam hal susunan kimia pada dinding sel dan membran selnya.

A. ARCHAEBACTERIA (ARCHAE)
Archae adalah kelompok makhluk hidup pertama yang menggunakan reaksi kimia anorganik untuk menghasilkan energi. Selanjutnya energi tersebut mereka perlukan untuk membuat materi organik. Beberapa reaksi lainnya kebanyakan menghasilkan gas metana (ch4) dan sulfur dioksida (h2s)

1.  Habitat
Pada umumnya anggota archae ditemukan pada lingkungan lingkungan yang ekstrim. Misalnya pada daerah sumber air panas, daerah yang mengandung garam, daerah yang mengandung asam dan daerah miskin oksigen. Dalam hal ini beberapa nama ilmiah yang diberikan pada anggota archae ada kaitanya dengan tempat hidup mereka ditemukan.

2.  Klasifikasi archae
Berdasarkan tempat hidupnya anggota archae dapat dibedakan atas beberapa kelompok. Diantaranya adalah halo Filik, metanogenik, termoasidofilik, dan pereduksi sulfur.
A) halofilik, merupakan kelompok archea yang hidup di perairan berkadar garam tinggi, seperti di danau air asin dan Laut Mati. Beberapa jenis archae ditemukan pada permukaan tubuh ikan yang hidup di air asin.
B) metanogenik, merupakan kelompok archae yang mampu mengubah karbondioksida dan hidrogen menjadi metana. Kelompok makhluk hidup ini hanya hidup dengan baik di lingkungan yang kekurangan oksigen. Misalnya di daerah rawa dan dalam lambung dari hewan ruminantia.
C) termoasidofilik, merupakan kelompok archea yang hidup di daerah sumber air bersulfur, lubang vulkanik dan kawah vulkanik. Mereka bisa hidup dengan mengoksidasi sulfur.

0 Response to "Ciri dan peran archaebacteria dan Eubacteria"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel