Dari mana virus itu?
Virus flu burung sudah terbukti penyebab kematian auditor Badan Pemeriksa Keuangan, Sabrina Nurul Aisyah dan Thalia Rahman Nurul Azizah. Pemeriksaan serologis reverse transkriptase polymerase chain reaction terhadap spesimen 2 orang penderita, positif terhadap virus influenza tipe a/h5n1. Virus tersebut merupakan virus influenza pada unggas, yang kemudian ditemukan pada ayam tahun 1959.
Ternyata tidak mudah mendeteksi kehadiran virus flu burung. Di hari pertama dirawat di RS Siloam, Iwan sudah dimintai keterangan mengenai berbagai hal seperti alergi dan kontak dengan unggas atau hewan ternak. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium memang tidak ada gejala virus flu burung ataupun SARS. Hal demikian kemudian diberitahukan ke Iwan dan keluarganya sehingga Iwan yakin anaknya tidak terkena virus flu burung. Namun RS Siloam tampaknya sudah mengetahui adanya virus yang tidak terdeteksi di tubuh Sabrina sejak awal pemeriksaan. Sayang, menurut Direktur medik RS Siloam Dr.anastina tjahjo, petugas laboratorium tidak bisa memastikan virus apakah itu. Hasil foto rontgen pun baik-baik saja. Pihak Siloam menyebutkan penyebab kematian Iwan dan Sabrina karena adanya bakteri. Pernyataan tersebut terbantahkan ketika Menkes mengakui Iwan positif flu burung sementara kedua anaknya tidak.
Penyebab kematian baru final dipastikan setelah Departemen Kesehatan menerima hasil pemeriksaan laboratorium yang diakui oleh organisasi kesehatan dunia atau disebut w h o, yaitu laboratorium Universitas Hongkong dan CDC atlas dan 20 Juli lalu. Dengan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut terjawab sudah penyebab kematian Iwan siswara dan kedua anaknya yaitu flu burung.
Sebelumnya hanya diketahui korban mengalami radang paru berat. Sebab dalam tempo singkat ketiga korban meninggal secara beruntun. Di keluarga tersebut sampai sekarang istri dan seorang anaknya masih sehat. Rekan kerja teman sekolah keluarga dan tenaga kesehatan yang melakukan kontak dengan korban sampai saat ini juga masih sehat. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari pengamatan ketat yang dilakukan Departemen Kesehatan. Sebanyak 315 orang dia mati kesehatannya. Mereka adalah orang-orang yang melakukan kontak dalam 20 hari terakhir dengan korban.
Lalu yang masih menjadi pertanyaan sekarang adalah dari mana korban mendapatkan virus itu? Dalam hal ini muncul beberapa pendapat,
Ahli mikrobiologi molekuler virus dari Universitas Airlangga berpendapat bahwa virus berasal dari limbah kotoran ternak di Legok, Tangerang. Peternak itu jaraknya sekitar 15 km dari rumah korban. Di sekitar lingkungan tersebut terdapat peternakan ayam dan peternakan babi.
Hal tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan yang dilakukan needham terhadap 10 sampel serum dari babi pada Februari 2005 lalu. Dari 10 sampel tersebut 5 sampel serum positif. Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti di Universitas Tokyo untuk memetakan struktur deoxyribonucleic acid. Hasilnya menunjukkan virus yang ada pada babi adalah virus flu burung subtipe h5n 1 dengan struktur yang masih sama dengan ayam, yaitu spesifisitas reseptor 2,3 sial oligosakarida. Kemudian, Direktorat Jenderal peternakan memeriksa virus flu burung pada babi pada April 2005 dan ternyata hasilnya positif. Ini berarti masih ada virus flu burung pada babi sampai April 2005.
Sementara itu Dr Sadikin giri putro, ketua tim medis flu burung Departemen Kesehatan menyatakan bahwa kemungkinan penularan virus flu burung dari manusia ke manusia tetap ada. Tetapi berpijak pada data w h o. Dari 10 kasus flu burung yang berjumlah 108 dengan jumlah kematian 54 orang, belum ditemukan bukti penularan dari manusia ke manusia. Menurut Sardikin, dari Pengamatan yang dilakukan terhadap orang-orang yang kontak dengan korban selama seminggu setelah kematian korban, tidak ditemukan penderita baru. Artinya tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Seperti diketahui masa inkubasi memakan waktu berkisar 3 hari sampai 7 hari. Jadi penularan virus flu burung pada korban cenderung dari hewan yang terinfeksi flu burung. Ketika qurban terpapar virus flu burung dalam waktu yang berdekatan. Sardikin juga menegaskan bahwa, Iya belum mengetahui secara pasti sumber penularan penyakit flu burung tersebut. Sebab rumah korban jauh dari peternakan dan qurban pun juga tidak mengunjungi peternakan.
0 Response to "Dari mana virus itu?"
Post a Comment