Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Indonesia Secara Lengkap
Sejarah kelahiran Pancasila sebagai ideologi dan negara Indonesia dimulai dengan pembacaan pidato yang kemudian masih belum diberi judul oleh Soekarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPK, atau Badan Investigasi Persiapan untuk Kemerdekaan, yang kemudian diubah menjadi Komite Persiapan Bekerja untuk Kemerdekaan Indonesia), yang jatuh pada 1 Juni 1945. sampai hari ini, kelahiran Pancasila masih sering dirayakan oleh masyarakat Indonesia meskipun tidak ada perayaan megah yang pantas terjadi setiap 17 Agustus.
Perjalanan Panjang Kelahiran Pancasila
Pada hari-hari terakhir Perang Dunia II, kekalahan Jepang di sekutu Pasifik dalam perang tidak bisa lagi disembunyikan. Ini mendesak Jenderal Kuniaki Koisi kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang untuk mengumumkan rencana untuk Indonesia masa depan pada 7 September 1944. Ini diumumkan oleh Koisi ternyata adalah rencana untuk membebaskan Indonesia ketika Jepang memenangkan perang Asia Timur, mengharapkan Pengumuman ini akan membuat Indonesia berpikir bahwa pasukan Sekutu adalah perenggut kemandirian mereka. Bibit akan membentuk kelahiran Pancasila sebagai ideologi dan negara Indonesia muncul ketika pada 1 Maret, Kumakichi Harada bercerita tentang pembentukan badan yang bertugas menginvestigasi persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai (Komite Persiapan Kerja untuk Kemerdekaan Indonesia) atau disingkat BPUPKI).
Ketika BPUPKI resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang diangkat ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi Pangeran Pandji Soeroso dan orang Jepang sebagai wakil ketua. Soeroso sendiri sebenarnya memegang posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdel Gafar dan Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7 di antaranya adalah orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.
Pada 28 Mei 1945, BPUPKI mengadakan gedung Volksraad pertama mereka, Jalan Pejambon 6, Jakarta. Hari persidangan pertama hanya upacara pelantikan, dan persidangan yang sebenarnya dimulai pada hari berikutnya selama empat hari. Dalam persidangan ini, Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan merumuskan hal-hal bahwa sejarah awal lahirnya Pancasila sebagai sebuah ideologi dan negara Indonesia, yaitu: ideologi etnis, ideologi kemanusiaan, ideologi keilahian, ideologi demokrasi, dan ideologi kesejahteraan. Pada 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan dasar-dasar nasionalisme, internasionalisme, kesejahteraan, ketuhanaan, dan konsensus sebagai negara. Dia juga memberi nama dasar-dasar Pancasila, lima arti kata dan lima sila yang berarti dasar atau prinsip.
Usulan Pancasila milik Soekarno kemudian dianggap serius, menyebabkan lahirnya Komite Sembilan yang berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, dan Wahid Hasyim. Panitia kemudian ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila yang telah dipicu oleh Soekarno dalam pidatonya.
Perumusan yang berikutnya akan menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan negara Indonesia adalah ketika ia membuat Piagam Jakarta, dalam pertemuan non-formal pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI. Pada pertemuan ini, perdebatan di antara kelompok-kelompok Islam yang ingin Indonesia menjadi negara Islam dan orang-orang yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika mereka mencapai kesepakatan, mereka menciptakan sebuah dokumen yang disebut Piagam Jakarta di mana ada saran bahwa pengikut Islam harus menegakkan Hukum Syariah. Desain ini akhirnya dibahas secara resmi pada 10 Desember dan 14 Juli 1945, di mana dokumen dipecah menjadi dua, yang disebut Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.
Pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945, setelah penyerahan Kekaisaran Jepang, orang-orang berpangkat tinggi di Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Kalimantan bertemu Soekarno untuk menyatakan keberatan mereka terhadap formula yang sebelumnya ditulis bahwa pengikut Islam harus mematuhi shari 'ah' di Islam. Soekarno Hatta segera menghubungi dan merencanakan pertemuan dengan perwakilan dari kelompok Islam, yang tentu saja keberatan dengan proposal ini di awal. Setelah diskusi cukup mendalam, ungkapan yang terkandung dalam rumus tersebut kemudian diubah menjadi "keilahian yang luar biasa" untuk menjaga persatuan Indonesia.
Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima perumusan bentuk penggantian pemerintahan menjadi negara federal dan hanya menjadi negara bagian Belanda. Pada saat ini, kerangka telah terbentuk mengikuti Pancasila Pancasila yang hampir modern. Beberapa bulan setelah menjadi RIS, banyak negara telah memilih untuk bergabung dengan Republik Indonesia di Yogyakarta, dan setuju untuk mengadakan perubahan konstitusional RIS menjadi Konstitusi Sementara. Di era kehancuran RIS, kerangka Pancasila belum berubah sejak awal era RIS didirikan oleh Belanda.
Ketika tiba 5 Juli 1959, Presiden Sukarno memutuskan untuk mendirikan sebuah konstitusi yang disahkan pada 18 Agustus oleh PPKI untuk menggantikan Konstitusi Sementara yang gagal membentuk negara stabil pada saat itu. Setelah penggunaan kembali Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila menjadi formula resmi adalah Pancasila dalam pembukaannya, yaitu Pancasila yang kita kenal di era modern ini.
Hal lain yang merupakan poin penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan negara Indonesia adalah ketika peristiwa itu terjadi 30 September Gerakan (G30S) pada tahun 1965. Meskipun masih sering menjadi perdebatan tentang siapa dan apa motifnya Di balik insiden ini, militer bersama dengan kelompok agama terbesar pada waktu itu sepakat untuk menyebarkan berita bahwa kejadian ini adalah aktivis PKI yang ingin mengubah ideologi negara Pancasila menjadi ideologi Komunis. Karena usaha kudeta yang gagal ini, pemerintah Orde Baru memutuskan 1 Oktober sebagai Pancasila ajaib, melambangkan bahwa Pancasila menunjukkan kekuatannya (kekuatannya) melawan ideologi Komunis.
0 Response to "Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Indonesia Secara Lengkap"
Post a Comment