-->

Berbagai mekanisme dalam sistem reproduksi



1.  Mekanisme pembentukan sel-sel gamet di dalam kelenjar kelamin dinamakan gametogenesis, ketogenesis dibedakan menjadi
-spermatogenesis: pembentukan sel sel sperma didalam testis
-Oogenesis: pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.

2.  Ovulasi merupakan pelepasan ovum dari ovarium. Ovum ini disambut oleh fimbrae ke Tuba Fallopi. Populasi berhubungan dengan hormon di pituitari. Hipotalamus mengeluarkan hormon follicle stimulating Hormone-releasing Hormone (fsh-rh) berfungsi menstimulasi pematangan sel telur. Setelah sel telur matang, ovarium mengeluarkan hormon estrogen ke dalam darah sebagai umpan balik ke hipofisi anterior untuk mandikan pengeluaran fsh. Adanya estrogen yang tinggi di dalam darah akan memberi sinyal hipotalamus untuk mengeluarkan LH-RH(luteinizing hormone-releasing Hormone) ke hipofisis untuk mengeluarkan hormon luteinizing Hormone. (Lh) hormon LH masuk ke dalam aliran darah menuju ovarium untuk membantu terjadinya proses ovulasi.

3.  Menstruasi atau haid pendarahan secara periodik dan skilik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma. Adapun lamanya siklus menstruasi pada umumnya 28 hari. Siklus menstruasi dapat diringkas sebagai berikut: Apabila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen akan berhenti. Akibatnya, kadar estrogen dalam darah akan turun. Apabila kadar estrogen dalam darah turun, hipofisis tidak mampu lagi memproduksi LH. Apabila kadar LH darah turun, korpus luteum tidak mampu lagi memproduksi progesteron. Akibatnya kadar progesteron dalam darah akan rendah. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap kekuatan endometrium dinding rahim yang telah menebal pada saat menjelang ovulasi, ya itu endometrium akan meluruh, lalu diikuti pendarahan (menstruasi). Pada wanita yang normal, menstruasi akan berlangsung 28 hari sekali selama lebih kurang satu minggu. Selesai menstruasi, hipofisis aktif lagi dan menghasilkan fsh lagi. Demikian seterusnya.

4.  Fertilisasi (pembuahan) merupakan proses peleburan (fusi) antara sel telur (ovum) dan sel sperma.
A. Berlangsung di dalam saluran telur (Tuba Fallopi)
B.  Zigot sebagai hasil pengukuran merupakan sel diploid.
C.  Zigot membelah secara mitosis beberapa kali membentuk morula.
D.  Kira-kira 4 hari setelah fertilisasi, morula berkembang menjadi blastula di dalam rongga rahim.
E.  Sel-sel bagian dalam blastula membentuk bakal janin (embrio) dan bagian luarnya membentuk trofoblas.
F.  Selama perkembangan minggu kedua, bagian trofoblas terbenam dalam selaput endometrium dan berdiferensiasi dan endodermis.
G.  Lapisan ektodermis mengadakan melakukan ke dalam membentuk lapisan Tengah (mesodermis) yang disebut gastrula (terjadi pada minggu ketiga).
H.  Minggu keempat sampai Minggu ke-8 terjadi organogenesis.
I.  Lapisan ektodermis akan berkembang membentuk saraf, mata, hidung dan kulit.
J.  Lapisan isothermis, membentuk jaringan tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal dan kelenjar kelamin.
K.  Lapisan endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, saluran pencernaan, uretra, dan saluran pernapasan.
L.  Sejak usia kehamilan 9 Minggu sampai dengan sesaat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan jaringan dan organ, disertai pertumbuhan yang pesat.

5.  Kehamilan pada manusia biasanya kurang lebih sekitar 38 Minggu dihitung dari pembuahan (fertilisasi) sampai dengan kelahiran, lamanya sekitar 226 hari atau 9 bulan 10 hari.

6.  Persalinan, terjadi setelah kehamilan 38-40 Minggu, ada tiga tahap persalinan normal, yaitu sebagai berikut:
A) rahim berkontraksi dan leher rahim secara bertahap akan terbuka untuk memberikan jalan lahir bagi bayi.
B) kontraksi semakin meningkat dan si Ibu berusaha mengejan mendorong bayi keluar.
C.  Bayi sudah keluar dan tenang medis membantu mengeluarkan plasenta.

Terjadinya persalinan membutuhkan 3 faktor penting yaitu kekuatan ibu saat mengejan, keadaan Jalan lahir, dan keadaan janin. Ketikannya harus dalam keadaan baik sehingga bayi dapat dilahirkan. Proses persalinan dapat terjadi dengan berbagai cara, diantaranya persalinan normal, persalinan dibantu alat, persalinan caesar dan persalinan di dalam air.

7.  Pemberian ASI atau air susu ibu, beberapa hari pertama pasca melahirkan, kelenjar susu memproduksi cairan yang kaya akan protein dan laktosa. ASI yang dihasilkan minggu pertama setelah melahirkan mengandung gizi yang tinggi dan kolostrum, yaitu suatu zat yang kaya akan antibiotik. Antibiotik tersebut bermanfaat untuk mencegah infeksi bibit penyakit pada bayi. Bayi akan segera membentuk antibodi sehingga tidak mudah terserang penyakit. ASI yang kaya dengan nutrisi dan antibiotik ini disebut ASI eksklusif. ASI eksklusif diperkirakan berlangsung sampai 6 bulan. Itulah sebabnya para dokter sangat menganjurkan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan dan maksimal 2 tahun.

0 Response to "Berbagai mekanisme dalam sistem reproduksi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel