Pengertian filum pyrrophyta dan filum euglenophyta
A. Filum pyrrophyta (ganggang api)
Semua anggota kangen Ati memiliki dua flagel. Itulah sebanyak kelompok ganggang ini disebut juga dinoflagellata. Mereka kebanyakan hidup di laut, meskipun beberapa di antaranya hidup di air tawar. Beberapa jenis ganggang api hidup dengan membentuk koloni. Ganggang api mengandung klorofil a dan C. Warna ganggang api sangat bervariasi, mulai dari warna kuning kehijauan hingga coklat. Ganggang api dapat menyebabkan laut tampak bercahaya pada malam hari. Beberapa jenis ganggang api dapat bersimbiosis dengan hewan laut, misalnya koral. Pada kehidupan tersebut ganggang api menggunakan koral sebagai tempat hidupnya, sedangkan Koral memperoleh makanan dari ganggang. Biasanya koral yang hidup dalam bentuk simbiosis tersebut dapat tumbuh 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan koral lainya yag tidak melakukan simbiosis.
Pada kondisi tertentu, beberapa ganggang api dapat meningkatkan jumlahnya sehingga menyebabkan suatu gejala yang disebut pasang merah di laut. Pada kondisi demikian ganggang api dapat mengeluarkan toksin atau racun. Toksin tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh hewan penyaring makanan misalnya tiram dan kerang. Pada hewan penyaring makanan, jumlah toksin dapat meningkat tanpa menimbulkan efek pada mereka. Akan tetapi efek toksin akan muncul pada hewan yang memakan hewan penyaring makanan, misalnya ikan burung dan mamalia. Efek vaksin tersebut dapat menyebabkan hewan tersebut sakit atau mati. Contoh ganggang api yang memiliki toxin adalah gymnodinium dan gonyaulax.
B. Filum euglenophyta
Eagle Novita bersama ganggang keemasan dan ganggang api dikenal sebagai ganggang uniseluler yang hidup sebagai fitoplankton. Euglenophyta dapat hidup di laut dan air tawar. Anggota filum ini memiliki klorofil a dan b serta alat gerak berupa flagel. Salah satu contoh dari film ini adalah euglena. Dalam dunia sains, euglena sering dijadikan sebagai objek karena ganggang ini mudah didapat dan dibiakkan. Umumnya mereka ditemukan di air tawar. Euglena biasa bereproduksi dengan cara membelah diri ke arah memanjang. Reproduksi seksual tidak begitu dikenal.mempelajari euglena sangat menarik.anggota genera ini di kenal mampu memperhatikan ciri-ciri yang di miliki tumbuhan dan hewan.pada kondisi cukup cahaya ,euglena dapat melakukan fotosintesis.Hal demikian memperlihatkan euglena memiliki ciri tumbuhan.sebaliknya,jika kondisi tidak memungkinkan,misalnya tidak ada cahaya,maka euglena memperoleh makanan dengan cara memakan zat-zat organik.dalam hal ini,euglena memperlihatkan diri sebagai hewan.ciri hewan lainya yang di miliki euglena adalah adanya bintik mata (stigma) dan kemampuanya untuk bergerak.euglena bergerak dengan bulu cambuk(flagel).salah satu jenis genera ini adalah euglena viridis.
Pada kondisi tertentu, beberapa ganggang api dapat meningkatkan jumlahnya sehingga menyebabkan suatu gejala yang disebut pasang merah di laut. Pada kondisi demikian ganggang api dapat mengeluarkan toksin atau racun. Toksin tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh hewan penyaring makanan misalnya tiram dan kerang. Pada hewan penyaring makanan, jumlah toksin dapat meningkat tanpa menimbulkan efek pada mereka. Akan tetapi efek toksin akan muncul pada hewan yang memakan hewan penyaring makanan, misalnya ikan burung dan mamalia. Efek vaksin tersebut dapat menyebabkan hewan tersebut sakit atau mati. Contoh ganggang api yang memiliki toxin adalah gymnodinium dan gonyaulax.
B. Filum euglenophyta
0 Response to "Pengertian filum pyrrophyta dan filum euglenophyta"
Post a Comment