Protista menyerupai tumbuhan (ganggang) dalam ilmu biologi
Ganggang pertama kali ditemukan sekitar 500 hingga 600 juta tahun yang lalu. Ganggang dipercaya sebagai leluhur dari semua tumbuhan darat. Anggapan demikian muncul karena adanya beberapa kesamaan antara ganggang dan tumbuhan. Keadaan itu pulalah yang menyebabkan para saintis dahulunya mengelompokkan ganggang sebagai tumbuhan. Dapatkah kalian mengemukakan beberapa persamaan antara ganggang dan tumbuhan? Tanggal dapat dijumpai di berbagai tempat misalnya di tempat-tempat yang lembab, air tawar, dan air laut. Selain itu mereka juga dapat ditemukan menempel pada batu karang di pantai, dinding rumah, dan pohon. Diperkirakan sebanyak 20000 spesies ganggang di Bumi telah teridentifikasi. Sementara itu spesies lainnya yang belum teridentifikasi masih banyak terutama yang hidup di lautan.
1. Ciri-ciri ganggang
Struktur tubuh ganggang ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Ganggang uniseluler ada yang hidupnya berkelompok membentuk koloni dan ada juga yang hidup sendiri sendiri. Ganggang multiseluler kebanyakan berbentuk seperti benang, sedangkan sisanya berbentuk lembaran
Ukuran tubuh kangen sangat beragam. Mereka ada yang bersifat mikroskopis dan ada juga yang bersifat makroskopis. Sehingga dapat dilihat secara langsung tanpa alat bantuan. Ganggang sudah memiliki dinding sel. Di dalam sel terdapat inti yang sudah dilengkapi oleh membran inti. Adanya membran inti tersebut menempatkan panggung sebagai salah satu makhluk hidup eukariotik. Kebanyakan Tenggara memiliki klorofil sehingga mereka dapat melakukan fotosintesis. Contoh demikian dikatakan bersifat autotrof. Selain memiliki pigmen fotosintesis, tanggal juga memiliki pigmen lainnya. Misalnya,, fikosianin, fekoeritrin, fukosantin, karotin.dan xantofil. Dalam dunia taksonomi, perbedaan macam pigmen yang dikandung kan yang sering dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengklasifikasian ganteng.
2. Reproduksi ganggang
Reproduksi ganggang dapat terjadi secara vegetatif atau generatif. Reproduksi vegetatif dapat dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, Jakarta dengan pembentukan zigospora. Reproduksi generatif bisa dilakukan dengan cara konjugasi dan pelebaran sel kelamin jantan dan betina. Pembelahan biner adalah pembelahan ganggang menjadi dua bagian yang sama. Mekanisme produksi demikian bisa terjadi pada ganggang uniseluler. Fragmentasi merupakan bentuk reproduksi dengan cara pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. Selanjutnya potongan potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu individu baru. Reproduksi dengan cara fragmentasi bisa terjadi pada ganggang berbentuk koloni benang dan lembaran.
Zoospora atau spora Kembara adalah bentuk reproduksi vegetatif lainnya pada ganggang. Pembentukan mikrospora bermula dari pembelahan protoplasma secara membujur menjadi beberapa bagian. Setiap potongan protoplasma terbungkus oleh dinding sel baru yang dilengkapi dengan bulu cambuk. Adanya flagel tersebut memungkinkan spora dapat bergerak dan berenang didalam air. Konjugasi merupakan bentuk reproduksi generatif yang ditandai dengan adanya penonjolan 2 sitoplasma pada dua benang ganggang yang berdekatan. Kedua ujung sitoplasma tersebut saling bertemu dan melebur membentuk saluran konjugasi. Salam konjugasi berguna untuk mengalirkan sitoplasma dari inti sel darah yang satu ke sel yang lainnya sehingga membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan membelah secara meiosis menghasilkan benang haploid baru. Reproduksi dengan cara konjugasi tersebut bisa berlangsung pada tanggal Bentuk benang. Reproduksi generatif lainnya dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik melalui isogami maupun Ogami,. Isogami adalah proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk dan ukurannya sama besar. Ketua macam kami demikian disebut isogamet. Oh kami adalah proses peleburan antara dua gamet yang berbeda sifat dan ukurannya, gamet betina berukuran besar dan imotil, sedangkan kami jantan berukuran kecil dan motil. Ketua komet demikian disebut heterogamet.
3. Klasifikasi ganggang
Berdasarkan pigmen yang dominan pada tubuhnya, kantor dapat dibedakan atas enam filum. Keenam film tersebut adalah filum pyrrophyta, Euglenophyta, phaeophyta,chrysophyta,rhodopyta,dan chlorophyta.
Struktur tubuh ganggang ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Ganggang uniseluler ada yang hidupnya berkelompok membentuk koloni dan ada juga yang hidup sendiri sendiri. Ganggang multiseluler kebanyakan berbentuk seperti benang, sedangkan sisanya berbentuk lembaran
Ukuran tubuh kangen sangat beragam. Mereka ada yang bersifat mikroskopis dan ada juga yang bersifat makroskopis. Sehingga dapat dilihat secara langsung tanpa alat bantuan. Ganggang sudah memiliki dinding sel. Di dalam sel terdapat inti yang sudah dilengkapi oleh membran inti. Adanya membran inti tersebut menempatkan panggung sebagai salah satu makhluk hidup eukariotik. Kebanyakan Tenggara memiliki klorofil sehingga mereka dapat melakukan fotosintesis. Contoh demikian dikatakan bersifat autotrof. Selain memiliki pigmen fotosintesis, tanggal juga memiliki pigmen lainnya. Misalnya,, fikosianin, fekoeritrin, fukosantin, karotin.dan xantofil. Dalam dunia taksonomi, perbedaan macam pigmen yang dikandung kan yang sering dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengklasifikasian ganteng.
2. Reproduksi ganggang
Reproduksi ganggang dapat terjadi secara vegetatif atau generatif. Reproduksi vegetatif dapat dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, Jakarta dengan pembentukan zigospora. Reproduksi generatif bisa dilakukan dengan cara konjugasi dan pelebaran sel kelamin jantan dan betina. Pembelahan biner adalah pembelahan ganggang menjadi dua bagian yang sama. Mekanisme produksi demikian bisa terjadi pada ganggang uniseluler. Fragmentasi merupakan bentuk reproduksi dengan cara pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. Selanjutnya potongan potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu individu baru. Reproduksi dengan cara fragmentasi bisa terjadi pada ganggang berbentuk koloni benang dan lembaran.
Zoospora atau spora Kembara adalah bentuk reproduksi vegetatif lainnya pada ganggang. Pembentukan mikrospora bermula dari pembelahan protoplasma secara membujur menjadi beberapa bagian. Setiap potongan protoplasma terbungkus oleh dinding sel baru yang dilengkapi dengan bulu cambuk. Adanya flagel tersebut memungkinkan spora dapat bergerak dan berenang didalam air. Konjugasi merupakan bentuk reproduksi generatif yang ditandai dengan adanya penonjolan 2 sitoplasma pada dua benang ganggang yang berdekatan. Kedua ujung sitoplasma tersebut saling bertemu dan melebur membentuk saluran konjugasi. Salam konjugasi berguna untuk mengalirkan sitoplasma dari inti sel darah yang satu ke sel yang lainnya sehingga membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan membelah secara meiosis menghasilkan benang haploid baru. Reproduksi dengan cara konjugasi tersebut bisa berlangsung pada tanggal Bentuk benang. Reproduksi generatif lainnya dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik melalui isogami maupun Ogami,. Isogami adalah proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk dan ukurannya sama besar. Ketua macam kami demikian disebut isogamet. Oh kami adalah proses peleburan antara dua gamet yang berbeda sifat dan ukurannya, gamet betina berukuran besar dan imotil, sedangkan kami jantan berukuran kecil dan motil. Ketua komet demikian disebut heterogamet.
3. Klasifikasi ganggang
Berdasarkan pigmen yang dominan pada tubuhnya, kantor dapat dibedakan atas enam filum. Keenam film tersebut adalah filum pyrrophyta, Euglenophyta, phaeophyta,chrysophyta,rhodopyta,dan chlorophyta.
0 Response to "Protista menyerupai tumbuhan (ganggang) dalam ilmu biologi"
Post a Comment