Jenis, peran, dan perkembangan tari nusantara (daerah setempat) dalam konteks budaya masyarakat daerah setempat
1. Jenis tari nusantara
Di beberapa daerah Indonesia seperti Bali, Jawa, Sumatera, Papua, sulawesi dan Kalimantan rangkaian upacara adat sering disertai pola tari-tarian, misalnya upacara kelahiran, potong gigi, potong rambut yang pertama, kedewasaan, perkawinan, bahkan sampai upacara kematian. Baik upacara keagamaan maupun adat mempunyai sifat sakral atau suci, bahkan ada pula yang mengandung kekuatan magic, berurusan dengan orang-orang seperti tari Sanghyang dan tari barong dari Bali, hari kelahiran dari Irian Jaya dan tari mendatangkan hujan dari Nusa Tenggara Timur.
2. Peran tari nusantara daerah setempat
Sebutkan contoh adalah tari Sanghyang dedari. Tari kelemahan yang menggambarkan dua orang Buddha dari ini dipentaskan pada hari-hari tertentu dan hari-hari Kramat. Tujuannya adalah untuk mengusir roh-roh jahat yang dapat mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup masyarakat. Keberadaan tahun sakral Sanghyang dedari dengan unsur utama kerapuhan tidak dapat ditinggalkan dari peristiwa keadatan, dan agama. Yaitu upacara piodalan. Pada waktu upacara berlangsung kekuatan tari ini akan muncul ketika penari dalam keadaan perawatan, sebab disitulah letak eksistensi Sanghyang.
Penari Sanghyang dedari biasanya anak gadis yang masih Suci atau belum akil baligh dan telah memenuhi beberapa persyaratan yang diwajibkan. Alamat tari Sanghyang dedari adalah tari sakral maka sebelum perempuan dipilih dari sgala setempat dan melaksanakan upacara khusus untuk menulis atau menentukannya maka mencari penari Sanghyang. Upacara penyucian diri dipimpin oleh pemangku. Upacara Ini harus memperhatikan aspek spiritual, marah lagi calon penari tidak cuntaka atau berbudi luhur, sehat lahir batin, kosakata atau Rajabasa sudah makan daging sapi, tidak berbicara kotor, diperlakukan dengan penuh kasih sayang, tidak memakan makanan sisa sehingga keadaan penari adalah Suci secara fisik dan batiniah. Pemerintah bagi mereka yang berhasil trance dalam proses upacara tersebut, makan mereka dianggap sah menjadi penulisan yang selanjutnya. Hal yang penting lain dan bersifat menentukan adalah tidak boleh menstruasi selama menjadi penari, ketika sih kemarin sudah mendapatkan menstruasi Iya langsung berhenti tugasnya sebagai penari Sanghyang. Contoh lain, tari tak oyai dalam upacara adat pada masyarakat talaok, Kecamatan bayang, kabupaten Pesisir Selatan berfungsi sebagai pendukung Upacara Adat perkawinan dan upacara batagak penghulu dan sebagai hiburan. Kegunaan tari tak oyai adalah sebagai penutup acara malam begadang. Tari ini dianggap sebagai induk dari semua tari yang ada di daerah Talaok.
3. Perkembangan tari nusantara daerah setempat
Telah dibahas pada semester lalu bahwa perkembangan tari nusantara tidak bisa lepas dari sejarah bangsa. Termasuk di dalamnya adalah Bagaimana peran Tari dengan beragam jenis yang terdapat di seluruh wilayah nusantara. Sudah sewajarnya bila seseorang dari suatu etnis tidak mungkin menyalahkan, menghakimi atau merendahkan seseorang dari etnis lain hanya karena perbedaan seni, musik, tari kata kebiasaan, ucapan atau dialek, atau upacara atau tradisi dan sebagainya. Terutama di bidang seni tari ada banyak kemungkinan perbedaan jenis ataupun peran apalagi tingkat perkembangannya. Adat dan seni begitu erat terkait antara yang satu dengan yang lain, Oleh sebab itu dibangun dalam rentang waktu yang sangat lama, bahkan hingga bilangan abad. Semua itu berhubungan erat dengan fungsi dan guna tari di tengah kehidupan masyarakat pemiliknya. Tari hadits dan berfungsi dengan baik ketika didukung oleh lingkungan budaya secara lengkap misalnya, mempunyai bahasa adat-istiadat dan data masyarakat sebagai penentu utama. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa tari diciptakan dan dikembangkan dalam suatu lingkungan tertentu. Oleh sebab itu maka keberadaannya pun bergantung pada lingkungan tersebut. Sudah pasti bahwa setiap masyarakat mempunyai aturan atau tatanan kehidupan masing-masing. Di dalam istilah sosial tatanan kehidupan itu disebut sebagai tatanan masyarakat. Tata masyarakat adalah hal-hal yang mengatur hak dan kewajiban seseorang dalam kelompok etnis nya. Penataan masyarakat ini dalam menyelesaikan masalah sangat banyak bersangkut paut atau berhubungan dengan adat istiadat. Leluhur kita telah memberi contoh yang tepat dan bijak mengenai kesesuaian antara kebutuhan dan penerapannya. Mereka hanya mengambil bagian yang memang harus menjadi milik mereka. Bagaimana mereka menyembah Tuhan yang mereka kenal dengan berbagai nama seperti hayang Manon, Hyang agung, Jeng pangeran,; Ida Hyang Widhi Wasa, Gusti Allah, Mula jadi nabolon, melalui pemahaman seperti itu sangatlah tidak masuk akal bila leluhur kita membuat sesuatu bangunan tanpa mengerti arah dan tujuan nya yang praktis dalam hidup mereka.
0 Response to "Jenis, peran, dan perkembangan tari nusantara (daerah setempat) dalam konteks budaya masyarakat daerah setempat"
Post a Comment