Sejarah kerajaan Bali, lokasi kerajaan, sumber sejarah, kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan ekonomi dan kehidupan budaya
1. Kerajaan Bali
A. Lokasi kerajaan
Kerajaan Bali yang terletak di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarah nya banyak mempunyai hubungan erat dengan pulau Jawa karena letak keduanya sangatlah berdekatan, bahkan ketika Raja Majapahit runtuh banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwasanya sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.
B. Sumber sejarah
Sumber tentang kerajaan Bali dapat diketahui melalui beberapa sumber seperti sumber-sumber berita dan kerajaan Bali Misalnya berita dari Jawa dan juga bangunan bangunan candi.
- Prasasti Sanur (839c917m) prasasti Sanur merupakan salah satu prasasti yang ditemukan oleh para ahli. Prasasti ini menunjukkan adanya kekuasaan raja-raja dari Wangsa atau dinasti warmadewa.
- Prasasti calcuta India (1042m) dalam prasasti ini disebutkan tentang asal usul Raja Airlangga yaitu dari keturunan raja-raja Bali atau dinasti warmadewa. Raja Airlangga terakhir dari pernikahan raja Udayana kerajaan Bali dengan Mahendradata putri kerajaan Medang Kemulan Adik raja Dharmawangsa.
C. Kehidupan politik
Mengingat kurangnya sumber sumber atau bukti dari kerajaan Bali maka sistem dan bentuk pemerintahannya dari raja raja Bali kuno tidak dapat diketahui dengan pasti. Raja Bali kuno yang pernah berkuasa di antaranya sebagai berikut:
- Raja Sri kesari warmadewa, merupakan salah satu raja pertama dan pendiri dinasti warmadewa. Pemerintah Raja Sri kesari warmadewa yang mempunyai istana singhadwala adalah berhasil diketahui dari Prasasti Sanur. Dalam prasasti itu telah disebutkan bahwasanya Raja Sri kesari warmadewa berhasil mengalahkan musuh-musuhnya di daerah pedalaman.
- Raja ugrasena, memerintah kerajaan Bali yang telah menggantikan raja Sri kesari warmadewa. Pusat pemerintahannya terletak di singham wala. Masa pemerintahan dari Raja ugrasena meninggalkan 9 buah Prasasti yang berisi tentang pembebasan pajak terhadap daerah-daerah tertentu. Selain itu juga terdapat prasasti yang memberikan tentang pembangunan tempat-tempat suci.
- Raja tabanendra warmadewa, menjadi raja Bali menggantikan raja ugrasena. Yang memerintah bersama permaisurinya yang bernama sang ratu Luhur subadrika dhara Dewi. Masa pemerintahannya dari Raja tabanendra warmadewa tidak diketahui sebab kurangnya berita-berita dari Prasasti yang menyangkut pemerintahan dari raja tersebut.
- Raja jayasingawarman Dewa, sistem kepemerintahan dan keadaan kerajaan masa kepemimpinannya tidak dapat diketahui secara pasti.
- Raja Jayasadhu warmadewa, adalah raja jayasingawarman Dewa. MasaMasa pemerintahan tidak diketahui dengan pasti.
- Raja Sri Maharaja Sriwijaya Mahadewi.
- Raja Dharma Udayana warmadewa.
- Raja marah kata.
- Raja anak wungsu.
- Raja Jaya Sakti dan raja bedahulu.
D. Kehidupan sosial
Triwangsa ketika Bali jatuh ke tangan Majapahit maka sistem kehidupan sosialnya di Bali terdiri dari bangsawan Jawa dan para pembesar kerajaan. Sedangkan rakyat Bali dianggap sebagai rakyat jajahan yang tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Setelah datangnya Danghyang nirartha, diadakan perubahan pembagian golongan secara tegas. Keempat Putra menduduki tempat tertinggi yang disebut kasta Brahmana di antaranya kemenuh( putranya beribu dari daha),keniten,(putranya yang berubah dari Pasuruan), manuaba (putranya yang penipu dari Blambangan) dan mas(putranya yang beribu dari Mas).
Anak Jabar Disamping itu terdapat pula istilah Jarwo dan Jawa yang membedakan golongan orang-orang yang berbeda di dalam atau yang di luar Puri(keraton). Istilah anak jaba dalam bahasa Bali adalah yang tidak memegang pemerintahan tetapi tidak dapat disamakan dengan Sudra di India. Di Indonesia sendiri orang Sutra berasal dari bangsa Dravida atau berbeda dengan orang Arya yang berasal dari bangsa Indo Jerman. Sedangkan orang-orang yang mendiami kepulauan Indonesia termasuk Bali berasal dari satu nenek moyang. Demikian pola halnya dengan triwangsa dan anak Jawa hanyalah berbeda dalam tugas dan fungsinya Akan tetapi karena kesalahpahaman terutama saat pendudukan Inggris di Indonesia yang menyamakan keadaan sosial di Bali dengan keadaan sosial di India maka tunggulah anggapan adanya 4 kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Cabang meliputi tugas dan kewajiban yang berbeda dalam keagamaan.
E. Kehidupan ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Bali yang bersumber dari hasil pertanian. Dan jenis-jenis tanaman yang dapat diperdagangkan antara lain seperti halnya, padi, talas, kelapa ,ataupun Pinang pucang dan padi-padian. Selain bercocok tanam Rakyat sudah melihat binatang seperti halnya ternak sapi ,kambing, babi, anjing ,ayam ,kuda, dan kerbau.
F. Kehidupan budaya
Pada prasasti-prasasti sebelumnya pemerintahan raja anak wungsu telah disebut beberapa jenis sendi yang ada pada waktu itu. Tetapi baru pada zaman Raja anak wungsu kita dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar yaitu seni Keraton dan Seni rakyat yang biasanya keliling menghibur rakyat. Adanya istilahistilah seni Keraton tidak berarti bahwa seni ini tertutup bagi rakyat.
ookokokok
ReplyDelete