-->

Pengertian Latar belakang dan fungsi musik tradisional

1. Latar belakang musik tradisional
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa saya kegagalan memahami etnik lain dalam konteks berbangsa dan berbudaya Nusantara lebih disebabkan oleh kekurangan terhadap perasaan etnik lain. Perasaan itu terungkap dalam setiap Penampilan karya seni masing-masing etnik. Seseorang yang berasal dari etnik Bali tidak dapat dinilai penampilannya melalui kacamata etnik Batak, Demikian juga sebaliknya. Meskipun dalam kehidupan keseharian mereka sama-sama menyukai cabai dan makanan pedas akan tetapi dalam hal kebutuhan estetis dan spiritual jelas berbeda. Etnik Bali dengan kepercayaan Hindu begitu dekat dan akrab dengan aneka seni musik gamelan yang juga menjadi sarana ekspresi estetis mereka. Sebaliknya etnik Batak dengan kepercayaan Kristen ataupun Katolik begitu akrab dengan Gondang dan berbagai alat musik tiup untuk memenuhi kebutuhan estetis dan spiritual mereka. Dengan demikian menilai keunggulan atau keindahan seni budaya suatu etnik dengan pandangan pribadi atau kelompok sendiri adalah tindakan yang kurang fair ataupun bijaksana, sebab setiap etnik mempunyai ukuran keindahan dan fungsi seni masing-masing. Bagaimanapun juga Nilai suatu bentuk musik tradisional telah dibangun dalam kurun waktu berabad-abad sehingga mencapai kemantapan estentis maupun spiritual seperti sekarang. Berbicara tentang musik nusantara mau tidak mau Suka tidak suka kita harus menampilkan gamelan di dalamnya. Bukan berarti alat musik yang lain kurang diperhitungkan atau layak dikemukakan akan tetapi kenyataannya bahwasannya menunjukkan Indonesia ataupun Nusantara. Ya itu dikenal masyarakat dunia melalui alat musik gamelan. Kamulan sendiri bukan identik dengan Jawa tetap etnik lain juga mempunyai orkestra gamelan yang tidak kalah indahnya seperti Bali, Sunda, Lombok, Madura dan Minang. Oleh sebab itu untuk sementara kesampingkan dulu perasaan etnosentris yang dapat merusak rasa persahabatan berbangsa dan bernegara. Ketenaran gamelan di luar negeri tidak terjadi begitu saja akan tetapi melalui proses perjalanan yang sangat panjang. Popularitas gamelan di luar negeri tidak lepas dari peran aktif seorang asing dari barat dalam memperkenalkan gamelan di tengah masyarakat barat ataupun Eropa Amerika.
Lagi kerja keras mereka memperkenalkan gamelan kepada murid masing-masing, gamelan dikenal bangsa lain di seluruh dunia. Buah karya mereka tidak sebatas pada melatih dan memperkenalkan teknik bermain gamelan akan tetapi juga membuat karya musik ataupun sebuah lagu. Salah satu tokoh barat Amerika Serikat yang dikenal produktif berkarya musik berdasarkan tangga nada gamelan adalah judi Diamond. Karyanya yang cukup memikat berjudul sabath bride"berlatar belakang lagu gereja kuno di aransemen dengan gamelan Jawa Laras Slendro.

2. Fungsi musik tradisional
Pertunjukan gamelan tidak lepas dari fungsi dan kegunaannya dalam kehidupan sosial masyarakat pemiliknya, yaitu sebagai berikut:
  • Sejarah kebiasaan gamelan hanya dimainkan pada kesempatan tertentu seperti halnya upacara agama, perayaan masyarakat, pertunjukan wayang kulit dan lain sebagainya. Dahulu orang Jawa akan merasa kurang ketika mempunyai hajatan tidak gantung gong, Gantungkan adalah istilah masyarakat Jawa untuk menyebut menangkap orkestra gamelan. Tentu saja termasuk di dalamnya adalah mengundang pemain musisinya yang disebut sebagai pengrawit. Pemahaman seperti itu di beberapa daerah di Jawa Tengah khususnya masih berlaku. Artinya seseorang akan merasa kurang atau malu ketika menikahkan anak mereka tidak mengundang kelompok gamelan.
  • Kamu kan juga digunakan untuk menemani tarian di halaman, kuil, dan upacara agama atau Desa Kampung.
  • Pada saat ini gamelan juga digunakan untuk menemani banyak macam dan tarian, baik modern maupun tradisional, drama, teater dan pedalangan.


Bagi sebagian besar masyarakat Jawa baik yang hidup di kota maupun desa, gamelan bukan sekedar alat musik akan tetap menjadi lambang kehidupan masa kini dan akan datang. Melalui gamelan harapan akan mendapat berkah dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa disandarkan. Sebagai contoh ketika pengrawit menyajikan gending Wilujeng, ladrang, Laras pelog, pathet barang, di benar dan hati mereka pengrawit dan yang punya hajat dan memohon ataupun keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa karena kata Wilujeng yang berarti selamat juga merupakan simbol permohonan ataupun doa keselamatan yang ditunjukkan kepada sang pencipta. Demikian juga pada waktu gending Mugi Rahayu, dibunyikan satu permohonan telah di panjatkan kepada sang pencipta agar kehidupan dan perhelatan berjalan lancar jauh dari segala godaan dan bencana. Arti Mugi Rahayu sendiri adalah semoga Sejahtera. Oleh sebab itu pada waktu pengantin laki-laki datang gendingnya yang dibunyikan adalah Wilujeng, ladrang, Laras pelog, pathet barang bukan lere lere. Tokoh Sangkuni dianggap jahat oleh orang Jawa maka mengamalkan seseorang atau pengantin dengan tokoh itu bisa membuat marah banyak orang. Masih banyak nama Gending Jawa semacam itu yang maksudnya berkaitan dengan harapan dan permohonan punya hajat atau pengrawit yang memainkan gending itu.

Related Posts

0 Response to "Pengertian Latar belakang dan fungsi musik tradisional"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel